Jumat, 09 April 2010

SHE, He Look Sad

Aku begitu gembira ketika ku angkat teleponku yang berdering
Dia, dia yang kutunggu........
Telepon seakan membuat seluruh relung-relung hatiku terasa bergetar tak karuan
Suaranya seperti biasa, membuat hatiku merasa senang dan sejuk
Dia telah menungguku..........
Rasanya aku ingin lari saja, tapi kegiatan ini sangat penting bag diriku
da masa depanku.
Ku bilang padanya untuk menungguku.meskipun ku tahu dia
sudah menungguku cukup lama.
Beberapa menit lagi aku akan keluar.Tak sabar rasanya ingin bertemu
dia, sosok yang kucintai dan kusayangi melebihi apapun.
Dengan tergesa-gesa kulangkahkan kakiku ketempat dia menunggu.
Raut wajah yang begitu mekar berseri-seri bagaikan mawar yang dihinggapi oleh kumbang.
kulihat wajahnya yang termenung sambil duduk di bawah pohon dekat telepon umum.
semakin besar detak jantungku berbunyi.
Aku berdiri dihadapannya, wajah yang tadinya termenung berubah menjadi kemerah-
merahan.aku duduk disampingya.kurasakan betapa damainya hati ini.
Dia memulai mengungkapkan sesuatu padaku.sambil terbata-bata, mata yang sedikit lagi
berair karena air mata seakan menemani dan mewakili apa yang ingin dia sampaikan.
Aku menatap matanya yang tak rela untuk mengungkapkan sesuatu itu.
setelah menarik nafas Diapun berani mengatakannya" sungguh betapa remuk
hatiku,wajahku berubah menjadi pucat pasi, Aku tak mau ditinggalkan olehnya.
Aku tak sanggup, sungguh.Air mataku keluar dengan derasnya. Tak sanggup
Aku berucap sedih rasanya.Diapun memberiku sebuah scrap untuk menyeka
air mataku yang mengalir dengan derasnya.Diapun mengaku hal tersebut
sangat memberatkan hatinya. Dia mengucapkan sebuah "JANJI"
untuk kembali bertemu denganku suatu saat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar